Thursday, August 9, 2012

Alasan Saya Mempelajari Agama Lain [1]

Pada hari itu, saya sedang mengobrol dengan salah seorang teman saya. Kami bernostalgia dengan masa-masa SMA kami, bagaimana awal kami bisa berteman. Lalu kami membicarakan tentang kuliah, ipk yang kami dapat, masalah-masalah dalam perkuliahan, tugas-tugas yang bertumpuk. Setelah itu kami mulai sedikit mengadakan diskusi (entah tentang apa, saya lupa) dan semakin lama -entah siapa yang memulai- diskusi kami mulai menyentuh tentang agama.

Dia sedikit tercengang mendengarkan saya berbicara tentang kebingungan saya tentang intoleransi, trinitas, awal mula terbentuknya kristen protestan, kesalahan-kesalahan manusia dalam mempelajari agama -dalam pandangan saya tentunya-, dll.

Saya akui, ilmu saya memang masih sangat sedikit dan masih perlu banyak belajar. Tapi bagi teman saya, hal tersebut merupakan hal yang baru. Lalu meluncurlah sebuah kalimat dari mulut teman saya tersebut, "Kenapa sih kamu tertarik buat mempelajari agama lain kaya gitu?"

Ya.. Kenapa?

Sebelum saya menjelaskan alasan saya, mungkin ada baiknya jika saya membeberkan sedikit latar belakang saya dulu di sini :)

Saya seorang perempuan yang dilahirkan di keluarga multi agama. Alhamdulillah, ibu saya adalah seorang muallaf. Mungkin banyak cerita bahwa jika seorang anak berpindah keyakinan maka ia akan dikucilkan oleh keluarga. Hal seperti itu tidak terjadi hanya pada film-film yang kita tonton. Pada kenyataannya, beberapa kali saya mendengar langsung bahwa hal tersebut memang terjadi.

Namun, alhamdulillah, Allah masih menyayangi saya dan keluarga saya. Hal tersebut tidak terjadi di keluarga saya. Meski keluarga dari ibu saya beragama protestan dan keluarga dari ayah saya beragama islam, tetap terjalin silaturahmi yang baik di antara kedua keluarga. Bahkan tak jarang jika saya sedang berjalan-jalan dengan keluarga dari ibu dan sudah masuk waktu shalat, mereka akan mengingatkan saya untuk shalat terlebih dahulu.

Dari situ saya mengerti tentang arti toleransi. Dan dari situ pula timbul pertanyaan besar pada diri saya mengapa banyak sekali orang yang tidak menghargai toleransi hingga menimbulkan permusuhan di mana-mana. Ditambah lagi pernah pada suatu hari ibu saya berkata, "Yahudi, Nasrani, dan Islam sebenarnya memiliki akar yang sama. Ketiga agama itu akarnya dari nabi Ibrahim." Nah lho.. makin bingung aja kan?

Akhirnya, tanpa saya sadari, saya mempelajari agama selain islam. Kok bisa belajar tanpa sadar? Tentu saja bisa! Karena awalnya saya hanya penasaran seperti apa agama nasrani itu hingga sulit berteman dengan islam, maka saya banyak bertanya tentang ajaran agama nasrani pada ibu saya, membaca buku-buku tentang nasrani, membaca al-kitab -injil, dan tentu saja Qur'an juga jadi salah satu sumber saya.

Dan saya cukup terkejut ketika menemukan beberapa ajaran nasrani yang tidak berbeda jauh dengan islam. Dan semakin membuat saya heran kenapa banyak orang yang masih juga bermusuhan dilandasi dengan kata 'agama'.

Baiklah! Lalu apa keuntungan bagi saya jika mempelajari agama lain? Hm.. Maybe in next post :)

No comments:

Post a Comment