Thursday, March 31, 2011

Kehebohan XII IPA 2

Kehebohan ini dimulai karena pada tanggal 27 Maret kemarin wali kelas kami berulang tahun. Kebetulan hari ulang tahun itu jatuh pada hari Minggu sehingga kami tidak dapat memberikan kejutan apa pun untuk beliau. Namun, seorang teman saya tiba-tiba memiliki ide untuk membelikan kue kepada beliau. Saya hanya mengangguk setuju, begitu pula teman-teman yang mendengar itu.

Lalu, pada tanggal 30 Maret (memang terlambat, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali kan?) kue itu dibawa oleh teman saya yang memiliki ide tersebut. Ia bahkan telah memikirkan bagaimana cara untuk 'memberikan' kue tersebut kepada wali kelas kami. Dan tentu saja cara 'memberikannya' pun tidak hanya dengan mendatangi wali kelas kami dan berkata, "happy b'day!" Hal itu tentulah tidak akan menarik dan memberikan kesan bagi kami.

Kebetulan, hari itu merupakan hari terakhir ujian pra UN. Kami bekerja sama dengan guru yang bertugas mengawasi kelas kami, yang kebetulan cukup dekat dengan wali kelas kami karena mereka berdua mengajar pelajaran yang sama. Skenarionya adalah ada beberapa orang di kelas yang ketahuan makan saat ujian sedang berlangsung. Dan guru itu akan melaporkan pada wali kelas kami sambil membawa bukti makanan.

Kami sudah menyiapkan berbagai hal untuk membuat hari itu berkesan. Namun, ternyata ada suatu hal yang tidak kita duga. Pada pagi hari itu, wali kelas kita mendapatkan teguran dari kepala sekolah. Pasalnya, kelas kami dikenal sebagai kelas yang kotor dan berisik. Ditambah lagi, kelas kami mencetak point (di sekolah saya point merupakan hal yang buruk!) cukup banyak dalam kategori kesiangan. Akhirnya, wali kelas kami sangat kecewa saat guru yang bersangkutan melaporkan bahwa 'anak'nya ketahuan makan di kelas.

Berita wali kelas saya mendapat teguran pun menyebar di kelas XII IPA 2. Dalam hati, kami merasa tidak enak telah menambah beban wali kelas kita. Tapi, toh semuanya telah terjadi! Dan ketika keempat teman saya yang mendapat skenario untuk makan di kelas disuruh menghadap ke wali kelas saat jam istirahat, semua orang kebingungan! Ini benar-benar melenceng dari apa yang kita harapkan.

Akhirnya, saya dan seorang teman saya yang menemui wali kelas kami saat jam istirahat sedangkan keempat teman saya yang seharusnya pergi menemui wali kelas kami diam di kelas. Dengan sedikit basa-basi, kami berdua berusaha membujuk beliau agar masuk kelas saat pulang sekolah. Dan, hore!! kita berhasil membujuk beliau!

Singkat cerita, bel pulang sekolah telah berbunyi dan wali kelas kami masuk ke kelas. Dengan senyum, beliau berkata bahwa ia tidak marah kepada siapa pun juga di kelas IPA 2. Beliau menjelaskan posisinya saat ini dan mengatakan bahwa ia sedang sedikit pusing memikirkan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapinya. Beliau pun menegur keempat teman saya yang tadi makan saat ujian sedang berlangsung.

Tiba-tiba seorang teman saya mengatakan, "Ibu, saya ngerasa kalo ibu ga adil sama kita!". Wali kelas kami terlihat terkejut mendengar pengakuan itu. Tiba-tiba berdiri juga salah seorang teman saya. Ia marah-marah dan membanting buku yang ada di atas mejanya. Kontan saja kami langsung menyoraki anak-anak yang marah itu. "huuuuuu" Wali kelas kami dengan sabar berusaha menenangkan. Namun, kami sama sekali tidak tenang. Kami justru semakin berisik sehingga pada akhirnya beliau pun menjadi kesal dan memutuskan untuk tidak berbicara dan hanya duduk di meja guru.

Inilah saat yang tepat! Kejutan kami sudah hampir masuk acara utama! Seorang teman saya akhirnya berdiri dan meminta untuk berbicara 4 mata dengan wali kelas kami di luar kelas. Ia meminta maaf atas kelakuan teman-temannya sambil menangis (ia memang ahli akting menangis) Sedangkan kami yang di dalam menyiapkan kue untuk wali kelas kami.

Dan saat mereka berdua kembali ke dalam kelas (kue masih kami coba sembunyikan dari penglihatan wali kelas kami), kami berkumpul di depan kelas. Ketika wali kelas kami akan mulai berbicara, 'DUAR!' sebuah balon yang telah ditiup dipecahkan, kue kami keluarkan sambil kami ucapkan "Happy b'day, ibu!"

Wali kelas kami tampak terkejut, ia langsung menutup matanya (saya duga beliau menangis). Kebetulan saat itu ada guru yang tadi bekerja sama dengan kami dan ia langsung memeluk wali kelas kami. Singkat cerita, kami segera memotong kue yang dibawa oleh teman saya. Kebetulan saat itu saya menjadi orang terakhir yang mengucapkan selamat kepada wali kelas kami, otomatis ketika makan kue, wali kelas saya ada disamping saya. Tanpa saya duga, beliau mengambil krim yang ada di kue itu dan mencoleknya ke hidung saya. Saya terkejut dan membalas dengan mencolek krim ke pipinya. And this is it! Perang krim pun dimulai! hahahaha....

Benar-benar saat yang menyenangkan dan mungkin tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya. Begitu menggembirakan! Sungguh kenangan manis yang sangat indah. :)

No comments:

Post a Comment