Saturday, April 2, 2011

Sepenggal Kata

Tertidurlah sebuah rasa yang tersimpan dalam pikiran yang kadang begitu kotor. Meski seorang bidadari mencoba menghampiri dan berjalan menuju jembatan senja yang terpapar rapi di depanmu. Lalu berlarilah agar tak ada prajurit malam yang hendak menghentikanmu.

Dan tiada pula angin yang akan mengantarmu pulang. Pergi menuju pembaringan bersama sebuah kata yang terucapkan penuh makna. Namun kata memang telah berubah menjadi sebuah kata! Bersama waktu yang menjadi sebuah bumbu untuk asa. Jadi biarkan dirimu berjalan pulang dengan terseok-seok di jalanan berdebu.

Dan seorang malaikat yang memakai jubah gelap, pekat layaknya malam, akan datang. Saat kau berjalan di jalanan terjal yang penuh batu berduri. Memandang sebuah keangkuhan yang diciptakan begitu dalam. tak perlu kau ragu lagi. Bahkan ketika pembaringan itu membuat hidupmu menjadi begitu terbeleggu.

Jadi, biarkan rasa itu tertidur damai dalam hati yang telah terpenuhi batu karang. Dan waktu akan mengecupmu damai. Malaikat dan bidadari akan menjadi sebuah asa. Dan kata, kata akan memiliki sebuah makna.

No comments:

Post a Comment