Tuesday, October 5, 2010

Asa yang Tersenyum

Dan asa terus menempuh apa yg dikehendakinya. Biarlah ia berjalan sebagaimana yg kau lelapkan. Karena ia terus melaju tanpa tersentuh. Tak berpaling dan tak terpungkiri. Lalu mengapa kau tak ikut serta berjalan bersamanya? Bukankah kau tahu kepingan hati selalu menjadi asa?
Lalu asa menjelma. Membuatmu tertawa dan menangis. Meluluhlantakkan semua anggapan konyol tentang perasaan yang terbuang dan kasih yang terabaikan. Seperti debu dalam angin merobek karang pinggir pantai.
Kau tak dapat mencegah melainkan menjadi. Karena sebuah kemustahilan pun sebenarnya asa. Yang akan membawamu terbang, jatuh, dan kembali tersenyum. Seperti waktu yang terlelap dan terbangunkan dalam degup hati yang tak kau rasakan. Seperti bunga yang bermekaran tanpa kau sentuh dan tatap.
Dapatkah kau mengerti sebuah asa? :)

No comments:

Post a Comment