Tuesday, October 12, 2010

Aku, Kau dan Asa

Hanya termenung dan menjadi. Aku menangis namun kau tak menyadarinya. Karena aku berada dalam bayang sang waktu yang menjadi asa yang tersakiti. Namun kau tersenyum. Berkata asa baik-baik saja dan akan selalu bersama kelam yang menjadi cahaya. Dan selalu bersama temaram yang menjadi bahagia.

Lalu mengapa ia tersakiti? Kau hanya tersenyum. Itulah asa dalam pikiranmu. Tersakiti namun tak terpungkiri. Terlelap dalam masa dan terbangun dalam kasih. Tapi ia tersakiti jeritku. Kau tertawa. TIdak, katamu. Kau menjerit dan asa tak tersakiti. Kau tau mengapa? tanyamu. Dan aku menjawabnya dengan tangis.

Kau mencium keningku. Karena dirimulah sang asa, katamu. Aku menatapnya. Ya benar! aku adalah asa. Begitupun dirinya. Kita adalah asa. Asa yang tak akan tersakiti meski tertidur dalam waktu. Karena kita bertumbuh bersama waktu.

2 comments:

  1. siapa kau itu? dan mengapa asa bukan harapan

    ReplyDelete
  2. kau disitu adaLah seseorang yg tida bisa saya sebutkan... hm... anggap aja kau disitu merupakan motivasi hidup saya.. :)

    asa dan harapan adaLah sinonim.. mereka itu serupa... Jadi g masaLah mau pake bahasa asa atau harapan... :)

    ReplyDelete