Dan disinilah diriku berdiri. Meneteskan air mata yang tak berguna. Menangisi sebuah kesalahan yang mendera sebuah kehidupan. Yang menjadikan kesedihan yang tampak begitu tolol bahkan untuk didengarkan oleh angin dan terlihat begitu angkuh untuk sebuah batu yang menari dan berlari dalam permainan kehidupan.
Dan disinilah diriku. Terduduk menangisi batu nisan
Dan disinilah diriku. Terduduk menangisi batu nisan

Dan disinilah diriku


Dan disinilah diriku. Dengan air mata yang telah mengering namun selalu muncul begitu saja tanpa izin dariku. Lalu aku akan melakukan kesalahan yang lebih tolol, lebih bodoh dan lebih konyol. Terdiam menatap waktu. Membisu bersama senja. Tiada kata yang terucap bahkan ketika ia membunuhku. Tiada kata terbersit ketika belati beracun itu merobek jantungku. Bahkan aku tak dapat melawan ketika sebuah kehidupan memperolokku dan aku mati di dalam sebuah jiwa.
No comments:
Post a Comment