Thursday, October 13, 2011

Tentang Perempuan yang Harus Laki-laki Tahu

Perempuan itu dari Venus dan Laki-laki dari Mars. Pernah dengar istilah itu? Ya... Mungkin kita sering mendengar istilah itu. Apa maksud dari kata-kata itu? Perempuan dan Laki-laki, meski sejatinya merupakan makhluk yang bernama manusia, sering mengalami misunderstanding. Banyak laki-laki yang tidak mengerti tentang wanita. Sebaliknya, perempuan pun sering begitu egois tidak ingin mengerti laki-laki.

Sudut pandang antara kedua makhluk ini sering tidak sejalan. Di postingan saya kali ini, saya ingin memberitahu tentang kenyataan seorang perempuan (karena kebetulan saya merupakan seorang perempuan). Tapi, mungkin suatu saat nanti saya pun akan memposting kenyataan tentang seorang laki-laki setelah saya mempelajari sifat-sifat mereka lebih lanjut.



Sebagai perempuan....................................
1. Kami memang menyukai laki-laki yang kaya. Yang membawa motor dan mobil yang bagus dan mewah serta mentraktir kami di restoran berkelas. Namun itu kebutuhan bukan prioritas. Prioritas kami adalah saat kami merasa nyaman saat mengobrol dengan laki-laki meski berdiri di pinggir jalan.

2. Kami memang menyukai laki-laki tampan. Yang memiliki tubuh yang bagus dan kulit yang terawat. Tapi itu kebutuhan bukan prioritas.Prioritas kami adalah saat kami merasa aman dan dilindungi ketika berjalan bersamanya.

3. Kami memang menyukai laki-laki yang populer. Karena kami bisa ikut populer saat memilikinya dan ada kebahagiaan tersendiri saat kami dikenal. Namun itu kebutuhan bukan prioritas. Prioritas kami adalah seseorang yang menyayangi kami dengan tulus dan mau menjaga tubuh kami meski ia adalah orang yang sama sekali tak terlihat.

4. Kami memang menyukai tubuh kekar dari seorang lelaki. Tapi bukan tubuh yang kami inginkan. Melainkan tangan untuk digenggam sehingga kami tahu bahwa dia ada dan bahu untuk bersandar ketika kami merasa lelah dan penat.

5. Kami memang cengeng. Air mata begitu mudah untuk keluar dari mata kami. Namun kami memiliki alasan saat menangis. Saat itu, kami merasa disakiti atau ada yang ingin kami katakan namun sulit untuk diungkapkan.

6. Kami tidak menjadikan tangisan sebagai senjata untuk meluluhkan hati seorang laki-laki. Namun tangisan merupakan tanda bahwa pertahanan terakhir kami untuk tetap tegar sudah runtuh.

Original posted by: Indri Anggana Anindita a.k.a i_ang minoyuki

No comments:

Post a Comment