Wednesday, October 13, 2010

Harapan Dan Cita-cita Serta Kerja Keras

Saya dan harapan... Saya dan cita-cita... KIta adalah sesuatu yang tak bisa dipisahkan. Karena saya penuh dengan harapan dan cita-cita. Beberapa rencana jangka pendek dan jangka panjang. Ditambah lagi saya kini telah menjabat sebagai siswi kelas 3 sma yang akan segera menempuh hidup sebagai seorang mahasiswa (ini hal yang sangat saya tunggu :> ). Cita-cita saya bertambah dan harapan saya berkembang.

Sibuk memang. Sulit pun tak saya pungkiri. Tapi bukankah itu hidup? Sejujurnya, saya menikmati semua kesulitan yang saya hadapi. Semua kesulitan dan kesusahan menjadi tantangan tersendiri bagi kehidupan saya. Bahkan tak saya pungkiri, kesulitan itu berhasil memacu adrenalin saya yang pada akhirnya membuat saya bahagia (Lho... apa bisa ya? hehe...). Memang terkadang saya ingin kabur dari masalah dan tantangan yang saya hadapi, terkadang saya lelah dengan semuanya. Tapi, saya pun selalu bersyukur karena Tuhan selalu memberikan saya semangat lewat jalan-Nya sendiri. Dan semangat saya yang berkali-kali hilang, berkali-kali akan datang kembali dan tersenyum pada saya.

Dan sebenarnya, cita-cita dan harapan itulah yang selalu membuat saya melaju perlahan namun pasti. Cita-cita dan harapan yang selalu mengisi semangat saya yang berkali-kali hilang. Hm... Tidak heran mengapa banyak penulis yang menjadikan cita-cita dan harapan sebagai tema cerita mereka. Karena hanya manusia yang memiliki cita-cita harapan yang mempunyai penopang hidup dan membuat mereka selalu bekerja keras untuk mencapainya.
click utk lihat lebih lanjut...

Tuesday, October 12, 2010

Aku, Kau dan Asa

Hanya termenung dan menjadi. Aku menangis namun kau tak menyadarinya. Karena aku berada dalam bayang sang waktu yang menjadi asa yang tersakiti. Namun kau tersenyum. Berkata asa baik-baik saja dan akan selalu bersama kelam yang menjadi cahaya. Dan selalu bersama temaram yang menjadi bahagia.

Lalu mengapa ia tersakiti? Kau hanya tersenyum. Itulah asa dalam pikiranmu. Tersakiti namun tak terpungkiri. Terlelap dalam masa dan terbangun dalam kasih. Tapi ia tersakiti jeritku. Kau tertawa. TIdak, katamu. Kau menjerit dan asa tak tersakiti. Kau tau mengapa? tanyamu. Dan aku menjawabnya dengan tangis.

Kau mencium keningku. Karena dirimulah sang asa, katamu. Aku menatapnya. Ya benar! aku adalah asa. Begitupun dirinya. Kita adalah asa. Asa yang tak akan tersakiti meski tertidur dalam waktu. Karena kita bertumbuh bersama waktu.
click utk lihat lebih lanjut...

Kembali Membaca

Kemarin saya mendapat pinjaman novel dari seorang teman saya. Novel tersebut berjudul 5 cm. Hm.... Tidak saya pungkiri, novel ini sangat seru! Benar-benar mengajari saya tentang berbagai macam arti dalam kehidupan. Persahabatan, perjuangan, dll. Banyak sekali hikmah yang dapat saya petik dari novel tersebut. Bahkan membuka lembar cakrawala saya (yang ternyata masih belum ada apa-apanya).

Dan novel ini bukan hanya dapat mengajari saya. Novel ini pun membuat saya tertawa karena gayanya yang kocak dankarena cerita kisah kasih persahabatan yang benar-benar menyentuh perut saya untuk tertawa. :)

Namun, yang paling saya suka dari novel ini adalah plot ceritanya yang mengalir dan dapat mengajak saya membayangkan banyak hal (yang benar-benar menjadi nyata dalam imajinasi saya). Dan bagian kesukaan saya dari novel ini aalah ketika mereka (5 bersahabat yang menyebut diri mereka power rangers ditambah 1 orang adik salah satu dari mereka) pergi ke Malang menaiki kereta. Saya sangat menyukai penggambaran keadaan di sekitar mereka. Tentang sawah, petani, mentari yang baru terbit, orang-orang yang pergi ke surau. Seakan-akan, saya yang ada dalam cerita tersebut.

2 thumbs up for this novel :)
click utk lihat lebih lanjut...

Tuesday, October 5, 2010

Asa yang Tersenyum

Dan asa terus menempuh apa yg dikehendakinya. Biarlah ia berjalan sebagaimana yg kau lelapkan. Karena ia terus melaju tanpa tersentuh. Tak berpaling dan tak terpungkiri. Lalu mengapa kau tak ikut serta berjalan bersamanya? Bukankah kau tahu kepingan hati selalu menjadi asa?
Lalu asa menjelma. Membuatmu tertawa dan menangis. Meluluhlantakkan semua anggapan konyol tentang perasaan yang terbuang dan kasih yang terabaikan. Seperti debu dalam angin merobek karang pinggir pantai.
Kau tak dapat mencegah melainkan menjadi. Karena sebuah kemustahilan pun sebenarnya asa. Yang akan membawamu terbang, jatuh, dan kembali tersenyum. Seperti waktu yang terlelap dan terbangunkan dalam degup hati yang tak kau rasakan. Seperti bunga yang bermekaran tanpa kau sentuh dan tatap.
Dapatkah kau mengerti sebuah asa? :)
click utk lihat lebih lanjut...